Selama nafas ku berhembus
Hanya kamu didekatku
Selama mataku memandang
Hanya kamu cinta matiku
Dengarlah dunia
Rintihan hatiku
Yang terbalut dengan do’aku
Inilah sumpahku
Dengarlah dunia..
Sumpah mati sumpah(sumpah)
Sumpah mati (sumpah mati)
Sumpah mati aku, hanya untukmu
Dengarlah dunia rintihan hatiku
Yang terbalut dengan doaku
Inilah sumpahku dengarlah dunia
Cinta kan selalu abadi
Walau takdir tak pasti
Kau selalu di hati
Cinta matiku
Seraya aku berdoa
Merayakan cinta
Kau selaluku jaga
Sumpah mati sumpah(sumpah)
Sumpah mati(sumpah mati)
Sumpah mati aku, hanya untukmu
Cinta kan selalu abadi
Walau tak dir tak pasti
Kau slalu di hati
Cinta matiku
Seraya aku berdoa
Merayakan cinta
Kau selalu ku jaga
Sumpah matiku (sumpah sumpah)
Sumpah mati (sumpah mati)
Sumpah mati aku, hanya untukmu
Sumpah sumpah
Sumpah mati(sumpah mati)
Sumpah mati aku, hanya untukmu
Sumpah sumpah
Sumpah mati(sumpah mati)
Sumpah mati aku, hanya untukmu
Hanya untukmu, hanya untukmu
Senin, 30 Desember 2013
Jumat, 27 Desember 2013
Motivasi Hidup
-Seringkali impian terbesar kita dapat ditemukan dalam ketakutan terbesar kita.
-Semakin kita merasa bijak harusnya membuat kita semakin menyadari bahwa ada banyak hal yg belum kita ketahui dlm hidup ini.
-Keberhasilan atau kegagalan kita dalam pencapaian biasanya berkaitan dengan kemampuan membina hubungan antar sesama.
-Kebanyakan orang berhasil bukan karena mereka ditakdirkan, melainkan karena mereka menetapkan hati untuk itu.
-Investasi yg terbaik adalah investasi pada diri kita sendiri berupa pengetahuan dan skill.
-Jabatan yg tinggi tanpa disertai Attitude (sikap & karakter) yg baik, akan menghancurkan kehidupan seseorg sampai titik yg paling rendah.
-Salah satu musuh kemajuan diri kita adalah Comfort Zone.
-Nikmati hal-hal kecil dlm hidup ini, karena mungkin suatu hari kita baru menyadari itu adalah hal besar.
-Untuk mampu meraih pencapaian yg lebih besar dari sekarang, kita perlu memperbesar kapasitas diri kita.
-Beberapa orang hidup dlm penjara yg membatasi dirinya namun bukan penjara besi melainkan penjara pikirannya sendiri.
-Kemampuan mengerti atau memahami orang lain salah satu kunci sukses dlm menjalin hubungan.
-Ucapkan dlm doa kita setiap hari bahwa saya perlu Engkau Tuhan dlm seluruh aspek hidup saya.
-Apabila kita memiliki kebesaran hati maka kita tdk akan mudah marah, kecewa dan tersinggung.
-Keberhasilan dlm hidup tidak datang dgn sendirinya, kita yg harus pergi meraihnya.
-Pastikan diri kita dikenal sebagai sumber solusi bukan sumber masalah.
-Jangan biarkan kemajuan diri kita dihalangi oleh kebiasaan-kebiasaan buruk.
-Upgrade terus kualitas diri kita, agar kita senantiasa memiliki nilai tambah.
-Di dalam diri kita sudah diberikan Tuhan kemampuan yg sangat hebat utk kita gunakan secara maksimal.
-Komitmen dan konsistensi ke sasaran yg tepat akan membuahkan hasil.
-Nyatakan hari ini bahwa "Tuhan aku perlu tuntunan-Mu senantiasa dlm seluruh aktivitasku hari ini."
-Seandainya saja kita selalu benar-benar berpikir sebelum bertindak pasti penyesalan jarang terjadi.
-Jika kita selalu menantikan kondisi yang sempurna maka kita tidak akan pernah melakukan apapun.
-Orang yg rendah hati akan belajar lebih banyak ketimbang orang yg arogan.
-Sukses bukanlah final, gagal bukanlah fatal; dan keberanian untuk melanjutkan adalah hal yang paling utama.
-Tidak masalah bagaimana lambatnya Anda berjalan. Yang penting Anda tidak berhenti.
-Dua puluh tahun dari sekarang, Anda akan lebih kecewa terhadap hal-hal yang tidak Anda lakukan, daripada hal-hal yang telah Anda lakukan.
-Kebanyakan orang berhasil bukan karena mereka ditakdirkan, melainkan karena mereka menetapkan hati untuk itu.
-Ketika rintangan meningkat, Anda bisa mengubah arah menuju sasaran Anda, tapi jangan mengubah keputusan Anda untuk mencapainya.
-Sukses tidak begitu diukur dari posisi yang telah dicapai seseorang dalam hidupnya, tapi dari rintangan yang berhasil dilaluinya ketika mereka berusaha mencapai kesuksesan.
-Perubahan adalah hukum kehidupan. Dan orang yang hanya melihat ke masa lalu atau masa sekarang pasti akan melewatkan masa depan.
-Masalah adalah kesempatan bagi Anda untuk melakukan yang terbaik dalam kehidupan.
-Jangan biarkan kekecewaan hari kemarin mengalihkan impian hari esok.
-Kualitas hidup seseorang berbanding lurus dengan komitmen mereka terhadap kesempurnaan, terlepas dari apapun bidang yang mereka pilih.
-Keinginan adalah kunci dari motivasi, tapi ketetapan hati dan komitmen yang akan membawa Anda mencapai sukses.
-Anda harus bangun setiap pagi dengan tekad untuk sukses, bila Anda ingin tidur dengan penuh kepuasan.
-Rahasia sukses adalah konsisten terhadap tujuan Anda setiap harinya.
-Harga untuk sukses adalah kerja keras, dedikasi, dan ketetapan hati bahwa kita telah memberikan yang terbaik untuk pekerjaan kita.
-Perbedaan antara "Yang Tidak Mungkin" dan "Yang Mungkin" terletak di dalam tekad seseorang.
-Jagalah diri Anda agar selalu bersih dan terang; Anda adalah jendela, dimana melaluinya-lah, Anda akan melihat dunia.
-Semakin kita merasa bijak harusnya membuat kita semakin menyadari bahwa ada banyak hal yg belum kita ketahui dlm hidup ini.
-Keberhasilan atau kegagalan kita dalam pencapaian biasanya berkaitan dengan kemampuan membina hubungan antar sesama.
-Kebanyakan orang berhasil bukan karena mereka ditakdirkan, melainkan karena mereka menetapkan hati untuk itu.
-Investasi yg terbaik adalah investasi pada diri kita sendiri berupa pengetahuan dan skill.
-Jabatan yg tinggi tanpa disertai Attitude (sikap & karakter) yg baik, akan menghancurkan kehidupan seseorg sampai titik yg paling rendah.
-Salah satu musuh kemajuan diri kita adalah Comfort Zone.
-Nikmati hal-hal kecil dlm hidup ini, karena mungkin suatu hari kita baru menyadari itu adalah hal besar.
-Untuk mampu meraih pencapaian yg lebih besar dari sekarang, kita perlu memperbesar kapasitas diri kita.
-Beberapa orang hidup dlm penjara yg membatasi dirinya namun bukan penjara besi melainkan penjara pikirannya sendiri.
-Kemampuan mengerti atau memahami orang lain salah satu kunci sukses dlm menjalin hubungan.
-Ucapkan dlm doa kita setiap hari bahwa saya perlu Engkau Tuhan dlm seluruh aspek hidup saya.
-Apabila kita memiliki kebesaran hati maka kita tdk akan mudah marah, kecewa dan tersinggung.
-Keberhasilan dlm hidup tidak datang dgn sendirinya, kita yg harus pergi meraihnya.
-Pastikan diri kita dikenal sebagai sumber solusi bukan sumber masalah.
-Jangan biarkan kemajuan diri kita dihalangi oleh kebiasaan-kebiasaan buruk.
-Upgrade terus kualitas diri kita, agar kita senantiasa memiliki nilai tambah.
-Di dalam diri kita sudah diberikan Tuhan kemampuan yg sangat hebat utk kita gunakan secara maksimal.
-Komitmen dan konsistensi ke sasaran yg tepat akan membuahkan hasil.
-Nyatakan hari ini bahwa "Tuhan aku perlu tuntunan-Mu senantiasa dlm seluruh aktivitasku hari ini."
-Seandainya saja kita selalu benar-benar berpikir sebelum bertindak pasti penyesalan jarang terjadi.
-Jika kita selalu menantikan kondisi yang sempurna maka kita tidak akan pernah melakukan apapun.
-Orang yg rendah hati akan belajar lebih banyak ketimbang orang yg arogan.
-Sukses bukanlah final, gagal bukanlah fatal; dan keberanian untuk melanjutkan adalah hal yang paling utama.
-Tidak masalah bagaimana lambatnya Anda berjalan. Yang penting Anda tidak berhenti.
-Dua puluh tahun dari sekarang, Anda akan lebih kecewa terhadap hal-hal yang tidak Anda lakukan, daripada hal-hal yang telah Anda lakukan.
-Kebanyakan orang berhasil bukan karena mereka ditakdirkan, melainkan karena mereka menetapkan hati untuk itu.
-Ketika rintangan meningkat, Anda bisa mengubah arah menuju sasaran Anda, tapi jangan mengubah keputusan Anda untuk mencapainya.
-Sukses tidak begitu diukur dari posisi yang telah dicapai seseorang dalam hidupnya, tapi dari rintangan yang berhasil dilaluinya ketika mereka berusaha mencapai kesuksesan.
-Perubahan adalah hukum kehidupan. Dan orang yang hanya melihat ke masa lalu atau masa sekarang pasti akan melewatkan masa depan.
-Masalah adalah kesempatan bagi Anda untuk melakukan yang terbaik dalam kehidupan.
-Jangan biarkan kekecewaan hari kemarin mengalihkan impian hari esok.
-Kualitas hidup seseorang berbanding lurus dengan komitmen mereka terhadap kesempurnaan, terlepas dari apapun bidang yang mereka pilih.
-Keinginan adalah kunci dari motivasi, tapi ketetapan hati dan komitmen yang akan membawa Anda mencapai sukses.
-Anda harus bangun setiap pagi dengan tekad untuk sukses, bila Anda ingin tidur dengan penuh kepuasan.
-Rahasia sukses adalah konsisten terhadap tujuan Anda setiap harinya.
-Harga untuk sukses adalah kerja keras, dedikasi, dan ketetapan hati bahwa kita telah memberikan yang terbaik untuk pekerjaan kita.
-Perbedaan antara "Yang Tidak Mungkin" dan "Yang Mungkin" terletak di dalam tekad seseorang.
-Jagalah diri Anda agar selalu bersih dan terang; Anda adalah jendela, dimana melaluinya-lah, Anda akan melihat dunia.
Kesempatan yang Kau Sia siakan
Aku adalah seorang remaja yang bisa dibilang sukar jatuh cinta, karena menurut ku pacaran itu tidak ada gunanya namun kali ini saat aku menemukan sosok Tama rasanya pikiran itu sinar begitu saja.
Aku masih ingat betul bagaimana pertemuan itu dimulai, ketika aku pulang sekolah bersama dengan Riani, Nani, Okta kamu pulang dengan bus, jadi terpaksa aku kami harus menunggu dihalte. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya ada juga bus yg berhenti. Saat ku masuk ke dalam bus itu ku temukan sesosok lelaki yang bisa dibilang cukup ganteng, aku masih terpana melihat ke arahnya, sementara ke tiga sahabat ku telah menghampiri cowok itu. “ tama.” Sapa Riani. Tama hanya membalas dengan senyuman saja. “ Tumben kamu naik bus?” Tanya Okta pada Tama.
“Tadi aku gak bawa motor.” Jawab Tama.
Nani menarik tangan ku untuk berkumpul dan berbincang- bincang bersama. Riani memperkenalkan ku pada Tama, tapi perkenalan singkat itu mendapat respon yang kurang baik dari Tama. Sifatnya begitu dingin dan dia juga tidak banyak bicara. Membuat ku agak sedikit malas ngobrol dengannya.
Selang dari 3 hari setelah pertemuan itu.
Ku lihat ke 3 sahabatku telah berkumpul dikelas. “ hy guys!” sapa ku pada mereka.
“hai juga. Aan sini buruan ada berita baik ni!” kata Riani.
Aku pun mengampiri mereka, “ Apa berita baiknya?” tanyaku.
“ An, kamu mau tau gak hari ini kita bakalan punya teman baru lo.” Kata Riani dengan nada bicara sedikit bangga dengan hal itu.
“Bagus dong.”jawabku sekedar basa basi.
“iya dong. Kamu mau tau gak dia siapa?” Timpal Okta.
Belum sempat aku menjawab, Nani sudah terlebihi dahulu menjawab “ Murid baru itu adalah...”
Riani buru buru meneruskan kata kata Nani sebelum dia melanjutkannya,” Tama”. Aku meninggalkan mereka karena aku males banget mendengarkan cerita seperti itu.
Bel masuk berbunyi, dan apa yang ditunggu tunggu ke 3 sahabatku akhirnya datang juga, sebenarnya aku juga menunggu even ini tapi aku males banget sama sifat Tama yang dingin banget. Ibu guru memperkenalkan Tama pada kami dan mempersilakan Tama duduk dikursi yang kosong. “keanapa si Tama harus duduk dikursi itu?” tanyaku di dalam hati sedikit jengkel.
Tama menyapa ku dengan senyum yang manis, membuat rasa kesal ku sirna tanpa bekas Semejak Tama pindah ke sekolah kami dia menjadi begitu perhatian padaku, hingga membuat aku dan sahabat ku bertanya-tanya apa arti semua ini.
“Aan.” Sapa Tama.
“Ada apa?” tanya ku. Tama menarik tangan ku dan membawa ku pergi meninggalkan sahabt ku.
“ Lepasin aku, kamu kenapa si?” tanya ku dengan nada bicara yang tinggi sambil melepaskan genggaman tangan Tama.“Aku cuma mau bilang....” Tama berhenti melanjutkan kata katanya dan meninggalkan ku. “kenapa si? Aneh.” Batinku.
Aku pun kembali ke kelas, karena bel istirahat berakhir sudah berbunyi.
“ kenapa, An?” tanya Riani padaku yang baru sampai dikelas.
“iya, An. Tama ngajakin kamu kemana tadi?” tanya Okta begitu penasaran.
“aduh, satu-satu dong nanyanya, jangan main kroyokan gitu....”
Aku menarik nafas panjang sebelum meneruskan kata-kataku, “Aku juga gak tau dan tadi kami gak kemana-mana kok.”
Tiba-tiba Nani yang sedari tadi diam mengatakan sesuatu yang tak dapat ku percaya,” Mungkin aja Tama suka kamu, An.”
Aku tertawa mendengar itu, tapi Okta malah menjawab, “ mungkin aja.”
“iya, soalnya dia perhatian banget sama kamu...” timpal Riani.
Akhirnya pembicaraan yang membuatku kehilangan kata kata itu berakhir juga.
Mulai saat itu aku mulai menjauhi Tama, karena aku tidak mau mengetauhi kenyataan sebenarnya, tapi semakin keras ku menjauhi Tama malah dia semakin dekat.
Drrrtttt...drrrtttt....
Hp ku bergetar sepertinya ada pesan, ku buka pesan itu
Dari: 08134569xxxx
Assalmualaikum. Apa benar itu AAN?
Setelah ku baca pesan singkat itu, ku balas dengan kalimat yg singkat pula. Ternyata ini nomor Tama, mau ngapain si dia? Tanya ku dalam hati.
Drrrttt...drrrttt...
Pesan dari Tama, sudah hampir puluhan pesan dia kirim padaku, tapi tak satu pun yang aku balas, hingga akhiirnya dia meneleponku.
Tama : “assalammualaikum.”
Aku:”walaikumussalam.”
Tama:”An, kenapa kamu gak bales sms aku?”
Aku:”huuh, memangnya ada pa? Apa ada hal penting?”
Tama:”kamu sore ini kemana?”
Aku:”dirumah aja.”
Tama:”ke taman yuk.”
Aku:”gak males.”
Ku akhiri sudah pembicaraan itu.
Ke esokan harinya disekolah. Tama berjalan menuju ke arahku dan tersenyum,”An, aku mau
“Boleh, ntar ya aku ambilin dulu didalam tas.”
Setelah aku mengambilnya ku berikkan langsung padanya tanpa basa basi lagi.
“besok ya aku pulangin ke kamu.”
“iya.”
Sebenarnya aku tidak ingin bersikap seperti ini, selain menyakiti Tama, juga menyakiti diriku sendiri. Aku menyukai Tama tapi aku takut sakit hati, soalnya aku gak tau pasti bagaimana perasaan Tama yang sesungguhnya padaku.
“An, kamu kok dingin banget sama Tama ada apa si?” tanya Riani padaku.
“gak kok aku Cuma gak mau terhanyut aja dalam situasi ini.”
“Kamu suka Tama, ya?” Timpal Nani.
“gak kok.” Jawabku sambil tertawa.
Akhirnya udah saatnya kami pulang ke rumah, hari ini aku gak langsung pulang tapi aku mampir dulu ke toko buku.
Takku sangka di toko buku aku bertemu Tama, dia tak melihatku ternyata karena dia lagi asyik melihat-lihat buku, ini adalah kesempatanku untuk melihatnya karena telah sekian lama aku tak pernah lagi memperhatikan tingkah laku dia, aku ingin sekali seperti dulu merasakan perhatian Tama dan becanda bareng dia, tapi udahlah ini semua salahku yang menjauhi dia.
“ya, Allah. Tama melirik ke arah ku....” cepat cepat aku berbalik. “hai, An.” sapa Tama.
Aku masih saja diam pura pura tidak mendengarnya. “ An, sombong amad si.” Sapa Tama lagi sambil menepuk bahu, hingga membuat aku terkejut. “h..h..aiii” jawabku agak seddikit gugup. “kamu lagi cari buku apa?”
“lagi cari komik?”
Kami ngobrol sambil mencari komik kebetulan Tama juga lagi nyari komik. Setelah kami menemukan komik yang kami cari, akhirnya kami pulang. Aku pulang dianter sama Tama. “Akhirnya sampai juga dirumah.” Benakku dalam hati.”
Ketika aku hendak keluar dari mobilnya Tama memanggilku, “ An?”
“apa? Apa ada yang tertinggal?”’’’’
“tidak ada. Aku Cuma mau bilang makasih untuk hari ini dan aku ingin kamu yang dulu AAN, bukan yang sekarang. Apakah kamu tidak suka aku? Aku a....” Tama berhenti melanjutkan kalimatnya.
“oh, ya. Ini buku kamu yang aku pinjam tadi.”
Tama langsung melesat meninggalkanku yang masih memikirkan apa arti dari kalimatnya tadi, “apakah sikapku ini begitu keterlaluan untuknya?” tanyaku dalam hati.
Keesokkan harinya di sekolah
Hari ini aku telah berniat untuk tidak lagi menjauhi Tama dan akan seperti dulu lagi. Aku menungu ke datangan Tama di depan pintu kelas. “kamu ngapain si berdiri disini?” Tanya Riani yang baru saja datang
“aku lagi nunggu seseorang.”
“Kamu lagi nunggu siapa? Nungguin Tama,ya?”
“bukan.”
Riani pun meninggalkan ku sendiri disini.
Bel pun telah berbunyi. “kemana si Tama, apa dia gak masuk? Tapi gak biasanya seperti ini? Apa dia sakit?” banyak sekali tanya yang berkenyamuk dalam pikiran ku, hingga akhirnya aku memutuskan untuk bertanya pada sahabatku “tama gk masuk ya? Apa dia sakit?”
“kamu gak tau?” tanya Okta padaku.
“tau apa?”’’
“Tama udah pindah sekolah?”
“masak si? Kenapa? Pindah kemana? Kenapa dia gak pamit dulu sama aku? Lalu kamu tau dari mana?” tanya ku sambil menahan tangis.
“dia pindah ke luar negeri, katanya mau lupain kenangan disini.” Jawab Riani dengan nada bicara lesu.
“ kalian pasti BOHONGKAN?” tanyaku dengan nada bicara yang tinggi.
“buat apa kami bohong pada kamu?” jawab Nani kesal.
“Apakah sikapku padanya yang mambuat dia pergi?”
“.....” suasana menjadi hening.
“jawab pertanyaanku, tolong.”
Mereka hanya diam tak menjawab pertanyaan ku membuat ku kesal dan aku berlari meninggalkan ke 3 sahabatku, rasanya aku kehilangan seluruh tulangku, “apa semua ini arti dari kata kata Tama kemarin? Tama aku gak bermaksud kayak gini.” Sesalku dalam hati memecahkan air mataku, ku coba untuk menghubungi Tama tapi tak ada jawaba, mungkin bila ditelefon tak bisa maka mungkin akan ada jawaban bila ku kirimkan dia pesan, tapi hasilnya sama saja nihil.
Aku tak menyangka bahwa semuanya jadi seperti ini, ku kira aku bisa merubahnya namun semua hanya menjadi harapan yang tak mungkin jadi kenyataan. “Maafkan aku Tama telah menyakitimu, aku tak bermaksud seperti.”
http://fivanews.blogspot.com/2012/08/cerpen-kesempatan-yang-aku-sia-siakan.html
Aku masih ingat betul bagaimana pertemuan itu dimulai, ketika aku pulang sekolah bersama dengan Riani, Nani, Okta kamu pulang dengan bus, jadi terpaksa aku kami harus menunggu dihalte. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya ada juga bus yg berhenti. Saat ku masuk ke dalam bus itu ku temukan sesosok lelaki yang bisa dibilang cukup ganteng, aku masih terpana melihat ke arahnya, sementara ke tiga sahabat ku telah menghampiri cowok itu. “ tama.” Sapa Riani. Tama hanya membalas dengan senyuman saja. “ Tumben kamu naik bus?” Tanya Okta pada Tama.
“Tadi aku gak bawa motor.” Jawab Tama.
Nani menarik tangan ku untuk berkumpul dan berbincang- bincang bersama. Riani memperkenalkan ku pada Tama, tapi perkenalan singkat itu mendapat respon yang kurang baik dari Tama. Sifatnya begitu dingin dan dia juga tidak banyak bicara. Membuat ku agak sedikit malas ngobrol dengannya.
Selang dari 3 hari setelah pertemuan itu.
Ku lihat ke 3 sahabatku telah berkumpul dikelas. “ hy guys!” sapa ku pada mereka.
“hai juga. Aan sini buruan ada berita baik ni!” kata Riani.
Aku pun mengampiri mereka, “ Apa berita baiknya?” tanyaku.
“ An, kamu mau tau gak hari ini kita bakalan punya teman baru lo.” Kata Riani dengan nada bicara sedikit bangga dengan hal itu.
“Bagus dong.”jawabku sekedar basa basi.
“iya dong. Kamu mau tau gak dia siapa?” Timpal Okta.
Belum sempat aku menjawab, Nani sudah terlebihi dahulu menjawab “ Murid baru itu adalah...”
Riani buru buru meneruskan kata kata Nani sebelum dia melanjutkannya,” Tama”. Aku meninggalkan mereka karena aku males banget mendengarkan cerita seperti itu.
Bel masuk berbunyi, dan apa yang ditunggu tunggu ke 3 sahabatku akhirnya datang juga, sebenarnya aku juga menunggu even ini tapi aku males banget sama sifat Tama yang dingin banget. Ibu guru memperkenalkan Tama pada kami dan mempersilakan Tama duduk dikursi yang kosong. “keanapa si Tama harus duduk dikursi itu?” tanyaku di dalam hati sedikit jengkel.
Tama menyapa ku dengan senyum yang manis, membuat rasa kesal ku sirna tanpa bekas Semejak Tama pindah ke sekolah kami dia menjadi begitu perhatian padaku, hingga membuat aku dan sahabat ku bertanya-tanya apa arti semua ini.
“Aan.” Sapa Tama.
“Ada apa?” tanya ku. Tama menarik tangan ku dan membawa ku pergi meninggalkan sahabt ku.
“ Lepasin aku, kamu kenapa si?” tanya ku dengan nada bicara yang tinggi sambil melepaskan genggaman tangan Tama.“Aku cuma mau bilang....” Tama berhenti melanjutkan kata katanya dan meninggalkan ku. “kenapa si? Aneh.” Batinku.
Aku pun kembali ke kelas, karena bel istirahat berakhir sudah berbunyi.
“ kenapa, An?” tanya Riani padaku yang baru sampai dikelas.
“iya, An. Tama ngajakin kamu kemana tadi?” tanya Okta begitu penasaran.
“aduh, satu-satu dong nanyanya, jangan main kroyokan gitu....”
Aku menarik nafas panjang sebelum meneruskan kata-kataku, “Aku juga gak tau dan tadi kami gak kemana-mana kok.”
Tiba-tiba Nani yang sedari tadi diam mengatakan sesuatu yang tak dapat ku percaya,” Mungkin aja Tama suka kamu, An.”
Aku tertawa mendengar itu, tapi Okta malah menjawab, “ mungkin aja.”
“iya, soalnya dia perhatian banget sama kamu...” timpal Riani.
Akhirnya pembicaraan yang membuatku kehilangan kata kata itu berakhir juga.
Mulai saat itu aku mulai menjauhi Tama, karena aku tidak mau mengetauhi kenyataan sebenarnya, tapi semakin keras ku menjauhi Tama malah dia semakin dekat.
Drrrtttt...drrrtttt....
Hp ku bergetar sepertinya ada pesan, ku buka pesan itu
Dari: 08134569xxxx
Assalmualaikum. Apa benar itu AAN?
Setelah ku baca pesan singkat itu, ku balas dengan kalimat yg singkat pula. Ternyata ini nomor Tama, mau ngapain si dia? Tanya ku dalam hati.
Drrrttt...drrrttt...
Pesan dari Tama, sudah hampir puluhan pesan dia kirim padaku, tapi tak satu pun yang aku balas, hingga akhiirnya dia meneleponku.
Tama : “assalammualaikum.”
Aku:”walaikumussalam.”
Tama:”An, kenapa kamu gak bales sms aku?”
Aku:”huuh, memangnya ada pa? Apa ada hal penting?”
Tama:”kamu sore ini kemana?”
Aku:”dirumah aja.”
Tama:”ke taman yuk.”
Aku:”gak males.”
Ku akhiri sudah pembicaraan itu.
Ke esokan harinya disekolah. Tama berjalan menuju ke arahku dan tersenyum,”An, aku mau
“Boleh, ntar ya aku ambilin dulu didalam tas.”
Setelah aku mengambilnya ku berikkan langsung padanya tanpa basa basi lagi.
“besok ya aku pulangin ke kamu.”
“iya.”
Sebenarnya aku tidak ingin bersikap seperti ini, selain menyakiti Tama, juga menyakiti diriku sendiri. Aku menyukai Tama tapi aku takut sakit hati, soalnya aku gak tau pasti bagaimana perasaan Tama yang sesungguhnya padaku.
“An, kamu kok dingin banget sama Tama ada apa si?” tanya Riani padaku.
“gak kok aku Cuma gak mau terhanyut aja dalam situasi ini.”
“Kamu suka Tama, ya?” Timpal Nani.
“gak kok.” Jawabku sambil tertawa.
Akhirnya udah saatnya kami pulang ke rumah, hari ini aku gak langsung pulang tapi aku mampir dulu ke toko buku.
Takku sangka di toko buku aku bertemu Tama, dia tak melihatku ternyata karena dia lagi asyik melihat-lihat buku, ini adalah kesempatanku untuk melihatnya karena telah sekian lama aku tak pernah lagi memperhatikan tingkah laku dia, aku ingin sekali seperti dulu merasakan perhatian Tama dan becanda bareng dia, tapi udahlah ini semua salahku yang menjauhi dia.
“ya, Allah. Tama melirik ke arah ku....” cepat cepat aku berbalik. “hai, An.” sapa Tama.
Aku masih saja diam pura pura tidak mendengarnya. “ An, sombong amad si.” Sapa Tama lagi sambil menepuk bahu, hingga membuat aku terkejut. “h..h..aiii” jawabku agak seddikit gugup. “kamu lagi cari buku apa?”
“lagi cari komik?”
Kami ngobrol sambil mencari komik kebetulan Tama juga lagi nyari komik. Setelah kami menemukan komik yang kami cari, akhirnya kami pulang. Aku pulang dianter sama Tama. “Akhirnya sampai juga dirumah.” Benakku dalam hati.”
Ketika aku hendak keluar dari mobilnya Tama memanggilku, “ An?”
“apa? Apa ada yang tertinggal?”’’’’
“tidak ada. Aku Cuma mau bilang makasih untuk hari ini dan aku ingin kamu yang dulu AAN, bukan yang sekarang. Apakah kamu tidak suka aku? Aku a....” Tama berhenti melanjutkan kalimatnya.
“oh, ya. Ini buku kamu yang aku pinjam tadi.”
Tama langsung melesat meninggalkanku yang masih memikirkan apa arti dari kalimatnya tadi, “apakah sikapku ini begitu keterlaluan untuknya?” tanyaku dalam hati.
Keesokkan harinya di sekolah
Hari ini aku telah berniat untuk tidak lagi menjauhi Tama dan akan seperti dulu lagi. Aku menungu ke datangan Tama di depan pintu kelas. “kamu ngapain si berdiri disini?” Tanya Riani yang baru saja datang
“aku lagi nunggu seseorang.”
“Kamu lagi nunggu siapa? Nungguin Tama,ya?”
“bukan.”
Riani pun meninggalkan ku sendiri disini.
Bel pun telah berbunyi. “kemana si Tama, apa dia gak masuk? Tapi gak biasanya seperti ini? Apa dia sakit?” banyak sekali tanya yang berkenyamuk dalam pikiran ku, hingga akhirnya aku memutuskan untuk bertanya pada sahabatku “tama gk masuk ya? Apa dia sakit?”
“kamu gak tau?” tanya Okta padaku.
“tau apa?”’’
“Tama udah pindah sekolah?”
“masak si? Kenapa? Pindah kemana? Kenapa dia gak pamit dulu sama aku? Lalu kamu tau dari mana?” tanya ku sambil menahan tangis.
“dia pindah ke luar negeri, katanya mau lupain kenangan disini.” Jawab Riani dengan nada bicara lesu.
“ kalian pasti BOHONGKAN?” tanyaku dengan nada bicara yang tinggi.
“buat apa kami bohong pada kamu?” jawab Nani kesal.
“Apakah sikapku padanya yang mambuat dia pergi?”
“.....” suasana menjadi hening.
“jawab pertanyaanku, tolong.”
Mereka hanya diam tak menjawab pertanyaan ku membuat ku kesal dan aku berlari meninggalkan ke 3 sahabatku, rasanya aku kehilangan seluruh tulangku, “apa semua ini arti dari kata kata Tama kemarin? Tama aku gak bermaksud kayak gini.” Sesalku dalam hati memecahkan air mataku, ku coba untuk menghubungi Tama tapi tak ada jawaba, mungkin bila ditelefon tak bisa maka mungkin akan ada jawaban bila ku kirimkan dia pesan, tapi hasilnya sama saja nihil.
Aku tak menyangka bahwa semuanya jadi seperti ini, ku kira aku bisa merubahnya namun semua hanya menjadi harapan yang tak mungkin jadi kenyataan. “Maafkan aku Tama telah menyakitimu, aku tak bermaksud seperti.”
http://fivanews.blogspot.com/2012/08/cerpen-kesempatan-yang-aku-sia-siakan.html
Jumat, 13 Desember 2013
Cinta Laura-Guardian Angel
-
bahagianya ku punyamu
berharganya bersamamu
selalu kan menjaga
semuanya ini
semoga kan abadi
akhirnya ku temukan
your my guardian angel
ku mohon selamanya
seindah ini
akhirnya ku miliki
your my guardian angel
terjawab segalanya
kau yang ku nanti
baby i love you
love you
bahagianya ada kamu
berharganya cinta kamu
selalu kan menjaga semuanya ini
semoga kan abadi
you're my angel
akhirnya ku temukan
ku mohon selamanya
seindah ini
akhirnya ku miliki
you're my angel
terjawab segalanya
kau yang ku nanti
baby i love you
Langganan:
Postingan (Atom)